Nilai
– Nilai Filosofi Taekwondo dalam Pembentukan Karakter
Taekwondo sebagai salah satu cabang olahraga, dapat
membentuk pribadi menjadi seseorang yang berkarakter. Filosofi Taekwondo,
mungkin dapat disimpulkan dengan baik melalui filosofi Hongik-Ingan ; cinta damai,
semangat integritas, membela kebenaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Filosofi ini, terwakili dalam Azas Taekwondo, yang didasarkan pada
prinsip-prinsip Hwarang – Do .
2.
Integritas
(Yom Chi)
3.
Ketekunan
(Dalam Hae)
4.
Pengendalian
diri (Gukin Gi)
5.
Semangat
Pantang Menyerah(Baekjeul Bool Goal)
1. Kesopanan / Courtesy (Ye ui) : Bersikap Sopan
dan Menghormati
Kesopanan, mengedepankan saling pengertian, keharmonisan,
kedamaian, kerendah-hatian, kerjasama, hormat-menghormati, dan rasa keadilan.
Kesopanan (Courtesy) dapat terlihat pada :
·
Politeness
(Sopan Santun) : mengucapkan “tolong” dan “terimakasih”, membuka /menutup pintu
bagi orang lain, dan meminta tolong ketimbang menyuruh.
·
Mampu
membawa diri dalam urutan Tingkatan Sabuk (Distinction of Roles) : Cara kita
berbicara atau bertindak kepada senior, orang tua atau Guru; dan juga cara kita
menyayangi dan peduli kepada junior.
·
Memikirkan
orang lain( Consideration of Others) : Selalu berusaha untuk peduli bagaimana
perasaan orang lain atau bagaimana pendapat orang lain dalam ucapan maupun
tindakan kita. Dan memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan.
·
Memberi
pujian atau menghormati orang lain (Compliment/Honor Others)
·
Memaafkan
orang lain / memaafkan kesalahan yang tidak berarti.
·
Rasa
Hormat (Deference) : Mendahulukan orang lain, jika hal itu akan sangat menolong
orang tersebut, dan juga menunjukkan rasa hormat kita.
·
Kebaikan
(Generosity) : Memberi sesuatu kepada orang lain dengan atau tanpa diminta.
2. Integritas / Integrity (Yom Chi): Selalu Menegakkan
Kebenaran
Dalam Taekwondo, kita harus dapat membedakan mana yang benar
dan mana yang salah, dan kita harus mempunyai kesadaran akan kedua hal
tersebut. Kita harus selalu mengikuti kata hati dan nilai-nilai yang ada dalam
diri dan juga dalam lingkungan tempat tinggal kita dengan tindakan yang
konsisten. Jika kita menerapkan integritas dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam pergaulan dengan orang lain, orang-orang akan belajar menghargai diri
kita sebagai orang yang dapat diandalkan, bertanggungjawab, dan jujur.
Integritas dapat dilihat pada :
·
Kejujuran
(Honesty) : Jujur pada diri sendiri dan orang lain
·
Konsisten
(Consistency) : Konsisten dalam ucapan maupun tindakan dalam kehidupan
sehari-hari
·
Kesetiaan
(Loyalty) : Setia kepada orang lain, baik itu keluarga, teman, senior, junior,
Negara dan lain-lain.
·
Taat
kepada nilai-nilai yang berlaku (Adherence to a standard of Values) : Selalu
membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
·
Belajar
dari kesalahan (Learning from mistakes) : Menggunakan kesalahan yang telah kita
buat sebagai alat untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
3. Ketekunan dan Kekerasan Hati /Perseverance (In
Nae)
Ketekunan adalah syarat yang dibutuhkan untuk mencapai
kesuksesan. Sukses mendatangi mereka yang tidak pernah menyerah. Ketekunan
membutuhkan banyak usaha didalam mencapai sesuatu yang besar. Sejumlah besar
kepuasan pribadi dapat diperoleh melalui pertumbuhan, penguasaan, dan
pengetahuan yang didapatkan dari banyaknya latihan serta komitmen untuk
mencapai tujuan. Ketekunan dapat dilihat pada :
·
Kesabaran
(Patience) : Kemampuan untuk bersikap tenang ketika situasi menjadi sulit /
keras.
·
Fokus
pada Tujuan (Focus on goals) : Menanamkan pada pikiran kita apa yang akan kita
capai.
·
Mengatasi
Hambatan (Overcoming Obstacles) : Selalu berusaha mengatasi halangan /
rintangan yang ada dalam mencapai tujuan ketika situasi yang sulit datang.
·
Mengikuti
Keyakinan (Following your Convictions) : Mengetahui dan melakukan apa yang kita
yakini kebenarannya.
4. Pengendalian Diri/ Self Control (Guk Gi)
Hilangnya pengendalian diri didalam latihan dapat
mengakibatkan cidera bagi diri sendiri dan orang lain. Kemampuan kita untuk
beradaptasi terhadap lingkungan dan mengenali kemampuan kita juga dapat disebut
pengendalian diri (Self Control). Ketidakmampuan untuk hidup dengan kemampuan
yang kita miliki menunjukkan kurangnya pengendalian diri, contoh : sewaktu
sparring (kyorugi), seseorang tidak dapat mengontrol tendangannya kearah muka,
tetapi tetap melakukannya, hal ini dapat mengakibat konsekuensi yang berbahaya.
Jika kita dapat mengendalikan diri kita (dalam hal ini teknik) maka kita tidak
perlu mengucapkan kata “Maaf, tadi saya salah” kepada orang lain. Self Control
dapat dilihat pada :
·
Pengendalian
(Restraint) : Cara kita mengontrol tindakan kita ketika kesal atau marah.
·
Disiplin
(Discipline) : Kemampuan untuk tetap focus dan konsisten pada tujuan, dan
konsisten dengan tindakan dalam mencapai tujuan.
·
Penguasaan
Diri (Self-Mastery) : Kontrol terhadap kata-kata dan tindakan
·
Kebijaksanaan
(Discretion) : Tidak berbicara atau bertindak yang dapat menyakiti orang lain.
·
Kekuatan
Kemauan (Will Power) : Mempunyai kekuatan, keinginan dan sikap untuk melakukan
sesuatu bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
·
Martabat
/ Kehormatan (Dignity) : Menjaga Martabat diri sendiri.
5. Semangat Pantang Menyerah (Baekjul Boolgol)
Semangat pantang menyerah juga dapat berarti berani
menegakkan keadilan, tanpa mempedulikan apa kata orang lain. Dapat juga berarti
mempunyai keberanian untuk menjadi diri sendiri setiap waktu, dan melakukan apa
yang menurut kita benar dengan mengabaikan tekanan dari orang lain yang
berusaha menghalangi.
Semangat pantang menyerah ini juga
berarti kita mempunyai semangat yang kuat, yang tidak dapat dihancurkan atau
disingkirkan oleh kesengsaraan / kesusahan atau halangan yang merintangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar